Tuesday, December 22, 2020

We Love You Ibuk...

Di antara kami lima bersaudara, Masku (kakak lelakiku satu-satunya) bilang bahwa aku itu duplikatnya Ibuk, entah karena dari karakter, cara berbicara atau apa, yang pasti aku dan Ibukku sama-sama suka matematika, senang mandu acara dan hanya aku yang menjadi guru, nurun’i Ibuk. Waktu kecil aku sudah hapal lagu-lagu mars Korpri, mars PGRI, mars PKK, Pohon Beringin, Di Tepinya Sungai Serayu dan banyak lagu lainnya. Ini karena sebelum Ibukku melatih guru-guru menyanyikan lagu-lagu tersebut, Ibukku berlatih otodidak di rumah sambil mengajakku sebagai partner, jadi Ibukku di not solmisasinya, aku di bagian liriknya dan akhirnya kami menyanyi bersama-sama. Aku juga cukup sering ikut acara Ibuk saat beliau menjadi pranatacara (bahasa Jawanya MC) baik di acara resmi maupun di pesta pernikahan. Selain itu, aku jadi mengenal semua tembang macapat seperti Kinanthi, Maskumambang, Pangkur, Gambuh, Ddhandhanggula, Asmarandana, Mijil, Pucung. Untuk tembang-tembang ini, Ibuk dan Bapakku memang jagonya, bahkan mereka sering diundang di acara pentas seni macapat Kabupaten Kudus. Dari beliau berdua, aku juga belajar membaca aksara Jawa hingga bisa jadi juara lomba ‘maca aksara Jawa’ di sekolah. Nilai pelajaran bahasa daerahku (basa Jawa) pun selalu tertinggi di kelas. Tembang macapat, geguritan, aksara Jawa, kerata basa (jarwo dhosok), rura basa dan apa lagi ya… inilah yang dipelajari dalam muatan lokal basa Jawa. Yen saiki, aku isih eling ora yo…, heheee.
Waktu SD, aku sempat diajar Ibukku (beliau kepala sekolahku waktu aku kelas 5-6), beberapa kali Ibukku masuk kelas untuk mengajar matematika. Waktu itu beliau membawa ‘tudhing’ (tongkat bambu kecil panjang), begitu aku lancar menjawab soal-soal, tudhing itu mengarah padaku dan beliau berkata, “Kowe meneng’o dhisik, ben kancane sing njawab”, akhirnya aku menjawab hanya komat-kamit seperti berbisik, giliran aku lupa berbisik, tudhing itu juga mengarah kepadaku, beliau bilang “Lho, soal gampang kok ra iso”…. hehehee… Dulu aku sering terkagum-kagum dengan kecepatan beliau menghitung tanpa coret-coretan, untuk bilangan yang besar pun, beliau sangat cepat mengalikan, membagi, apalagi menjumlah dan mengurangkan. Hingga sekarang pun, untuk urusan mencongak, aku masih kalah dari beliau. Pokoke jempol deh untuk guru matematikaku yang satu ini.
Yang jelas, kalau sedang bersama Ibukku, sambil memijit kaki beliau, aku selalu mengajak beliau ngobrol tentang semua hal, termasuk memori kami ini, tentu agar beliau senang dan bahagia.
Ibukku sayaaang…, matur nuwun sedayanipun. Mugi-mugi Ibuk tansah sehat, panjang yuswa, pinaringan rahmat rahayu lan barokah saking Gusti Allah SWT. Aamiin yaa robbal ‘aalamiin. Selamat hari Ibu, Ibukku... Dyah sayang Ibuk...

Saturday, March 21, 2020

Chloroquine, Hydroxychloroquine, Corona… dan Lupusku…

Saat ini, Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) telah menyebar ke berbagai negara di seluruh belahan dunia. World Health Organization (WHO) secara resmi menyatakan virus corona ini sebagai pandemi. Skala penyebaran virus corona terjadi secara global dan menjangkiti banyak penduduk di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. COVID-19 ini juga menyebabkan kematian di banyak negara.
Pemerintah Indonesia dari hari ke hari melakukan langkah cepat menangani penyebaran COVID-19. Dari akun media sosial instagram Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia, Jumat 20 Maret 2020, dijelaskan bahwa pemerintah telah mulai melakukan rapid test sebagai upaya untuk memperoleh indikasi awal apakah seseorang positif terinfeksi COVID-19 atau tidak. Pemerintah juga tengah mempercepat pembangunan fasilitas observasi, penampungan dan karantina untuk pengendalian infeksi penyakit menular, terutama COVID-19 di Pulau Galang, yang lokasinya berada di bekas penampungan pengungsi Vietnam, sekitar 56 kilometer dari Kota Batam. Pembangunan semua fasilitas ini ditargetkan selesai 28 Maret 2020.
Presiden Jokowi mengatakan bahwa seluruh kekuatan pemerintah, kekuatan negara dan bangsa bergerak untuk mengatasi kesulitan terkait COVID-19 ini, baik soal kesehatan maupun masalah sosial ekonomi yang mengikutinya. Berita terbarunya adalah pemerintah telah membeli obat untuk menangani pasien positif COVID-19 ini, yaitu Avigan dan Chloroquine. Sesuai hasil riset dan pengalaman beberapa negara yang menggunakan jenis obat tertentu untuk mengatasi COVID-19, Presiden juga memesan dalam jumlah besar dua jenis obat tersebut. Selain itu, Presiden pun meminta kepada BUMN farmasi untuk memperbanyak produksi obat-obat itu.

Adakah hubungan antara COVID-19 dengan lupusku?
Secara langsung, mungkin tidak. Namun, sebagai seorang odapus (orang dengan lupus), aku sangat akrab dengan salah satu dari dua jenis obat yang saat ini sedang ramai jadi pembicaraan di berbagai media.

just for you, my little girl

Alhamdulillah, terima kasih ya Allah, Engkau telah hadiahkan untukku anak wedokku ini... Teringat di saat pengumuman dia diterima di Sistem ...